Salam Anak Misioner
Pada tahun 2018 ini, Serikat Kepausan
Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) akan merayakan ulang tahunnya yang
ke-175. Perayaan tersebut di ikuti oleh seluruh anak sekami dari berbagai Gereja Gereja di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan dikemas dalam gerak dan lagu oleh para pendamping sekolah minggu Masing masing Pendamping. Hari Anak Misioner .Merupakan salah satu sarana dan upaya untuk mengalami
dan merasakan lebih mendalam persekutuan paguyuban-paguyuban murid-murid
yang diutus dalam kegembiraan. d untuk
an untuk saling belajar dan berbagi sebagai sesama murid Kristus dalam meneguhkan
kesanggupan misioner. semangat anak misioner yang
mengembangkan antusiasme misioner dalam semangat Doa, Derma, Kurban dan
Kesaksian (2D2K). Perayaan SEKAMI ini mengambil tema “Berbagi
Sukacita Injil Dalam Kebinekaan.”
Anak-anak dan remaja amat berharga di mata Tuhan. Bahkan, Tuhan Yesus sendiri menjadikannya ikon Kerajaan Surga, “barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” (Mat
18:4). Mengikuti teladan Yesus Tuhan, Sang Guru, Gereja memberikan
perhatian istimewa kepada anak dan remaja. Perhatian Gereja ini, salah
satunya, dinyatakan dengan dibentuknya Serikat Kepausan Anak dan Remaja
Misioner (SEKAMI).. Hari Anak
Misioner ditetapkan oleh Paus Pius XII dengan tujuan membangun kesadaran
misioner sejak usia dini dengan mengembangkan solidaritas antar anak
dalam gerakan 2D2K. Membangun kesadaran misioner bukan hanya ditujukan
kepada anak-anak, tetapi juga kepada setiap umat beriman. Setiap orang
yang dibaptis dipanggil dan diutus mewartakan sukacita Injil.
Gerak dan Lagu |
Di Indonesia, Gereja Katolik merupakan
kawanan-kawanan kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dalam
kebinekaan suku, agama, bahasa, budaya dan situasi sosial
kemasyarakatan. Kebinekaan menampakkan perbedaan yang memancarkan
keindahan bagai mosaik dan kekayaan yang mengagumkan. Namun, dalam
kebinekaan dijumpai juga kerentanan untuk saling mencela, membully (aksi
perundungan), bahkan menjatuhkan. Oleh karena itu, dalam kebinekaan
itulah Gereja diutus mewartakan sukacita Injil. Sejak dini, anak-anak
sudah bergaul, bermain, belajar, bertumbuh dan berkembang bersama-sama
dengan teman-teman mereka yang berbeda. Anak-anak bermain dan belajar
bersama dalam lintas iman, agama, etnis, dan lintas lapis stasus sosial.
Dalam kebinekaan itu, anak-anak misioner terus-menerus secara kreatif
berbagi sukacita Injil dengan teman-teman mereka. Mereka belajar berbagi
sukacita Injil dari lingkup-lingkup terkecil dalam keluarga,
lingkungan, komunitas basis umat, stasi dan paroki serta ruang-ruang
bermain mereka. Anak-anak misioner adalah misionaris-misionaris cilik
yang siap mewartakan sukacita Injil dengan doa, derma, kurban, dan
kesaksian.
Iman anak dan remaja missioner perlu dibimbing dan diperhatikan
dengan penuh cinta oleh berbagai pihak melalui berbagai macam bentuk kegiatan,
baik melalui pendalaman iman dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci,
perayaan-perayaan Liturgi gereja yang melibatkan anak sebagai misdinar, koor,
lektor serta petugas-petugas lainnya
ataupun kegiatan-kegiatan pengembangan bakat dan kemampuan, kebersamaan
dan persaudaraan, gerak dan lagu maupun rekreasi hidup yang menumbuhkan rasa
percaya diri dan solidaritas antara sesama.
ConversionConversion EmoticonEmoticon